Canva, apa iya hanya template belaka?

Kala itu, laptop saya yang sudah menemani sejak awal kuliah mulai lemot. Aplikasi berat untuk kuliah seperti photoshoop dan AI pun semakin susah untuk dibuka. Hingga salah satu teman saya mulai mengenalkan sebuah software desain yang ringan yaitu Canva. Sejak saat itu, saya langsung jatuh hati dan mulai mempelajari cara menggunakan Canva.

Kira-kira, sekitar tiga tahun yang lalu saya mulai menggunakan Canva. Karena laptop yang tidak mumpuni, tapi tugas harus tetap dikumpulkan, mau tidak mau, saya harus mencari cara bagaimana saya bisa mengerjakan tugas. Awalnya, banyak yang memandang sebelah mata pada software ini. Mungkin bagi yang terbiasa menggunakan photoshoop dan AI, Canva hanyalah sebuah software yang menyediakan ribuan template untuk bisa di copy dan paste.

Mungkin bagi orang awam yang tidak mengerti desain digital, mereka pasti menggunakan fitur template untuk memudahkan umkm mereka membuat logo, hingga membuat poster untuk memasarkan produk mereka. Namun, berbekal dengan sedikit ilmu pada aplikasi desain sebelum nya, kini Canva tidaklah jauh berbeda dengan software keluaran adobe tersebut.

Di tahun 2022, sudah banyak pengguna aktif Canva dan beberapa komunitas Canva yang gemar berbagi tips untuk meningkatkan skill desain menggunakan Canva. Walaupun tidak banyak, namun ada pula beberapa perusahaan yang sudah mulai melirik Canva User sebagai team desain nya (salah satunya kantor saya). Dengan fasilitas berbayar, Canva User dapat bebas menikmati banyak sekali font, shape, hingga effecf yang tersedia di Canva. Ingin membuat mock up? Bisa. Desain packaging? Bisa. Buat tampilan stories Instagram makin menarik? Bisa juga.

Belakang ini pun banyak sekali creator Canva, baik di Instagram maupun di Tiktok yang sering mengadakan kelas webinar buat kita yang mau belajar agar makin mahir menggunakan Canva.

Semenjak ada Canva, menurut saya dapat membantu masyarakat awam yang masih kurang mengerti tentang membuat desain untuk mempromosikan produk mereka dan memasarkan nya dengan ciamik. Saya semakin tertarik menggunakan Canva, selain karena laptop saya yang sudah tidak mumpuni itu, Canva juga menyediakan software yang dapat diakses dengan menggunakan smartphone. Jadi, siapapun bisa membuat desain kapan pun dan dimanapun. Walaupun, Canva User masih sering dipandang sebelah mata oleh user adobe yang berpengalaman. Tidak henti-hentinya saya selalu bilang, semua orang bisa punya Canva, tapi tidak semua orang punya rasa.







Diajeng Putri Sekartaji
201746500273 

Comments

Popular Posts